UJI KUALITAS KIMIA KOMPOS PADA PENGOMPOSAN AEROB DENGAN MENGGUNAKAN INSANG IKAN CAKALANG DAN MENGGUNAKAN TAPAI UBI
DOI:
https://doi.org/10.32763/juke.v16i1.676Keywords:
kompos, insang ikan cakalang, anaerobAbstract
Mikroorganisme lokal (MOL) yaitu mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair. Bahan utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme. Bahan dasar untuk fermentasi larutan MOL dapat berasal dari hasil pertanian, perkebunan, maupun limbah organik rumah tangga, salah satunya adalah MOL Tapai Ubi. Tujuan penelitian Untuk mengetahui Uji Kualitas Kimia Kompos Pada Pengomposan Aerob Dengan Menggunakan Insang Ikan Cakalang Dan Menggunakan Tapai Ubi. Desain penelitian ini adalah Experimen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pengomposan yang dilakukan selama 21 hari di dapatkan hasil NPK pada kompos insang ikan cakalang pada nilai N = 5,276% P = 6,243% dan K = 10,527% sehingga dikatakan indikator K memenuhi syarat SNI 2803:2010 yaitu nilai berada pada angka 8-15%. Sedangkan nilai N dan P tidak memenuhi standar SNI. NPK pada kompos MOL tapai ubi pada nilai N = 5,332% P = 5,143% dan K = 10,391% sehingga dikatakan indikator K memenuhi syarat SNI 2803:2010 yaitu nilai berada pada angka 8-15%. Sedangkan nilai N dan P tidak memenuhi standar SNI. NPK pada kompos kontrol pada nilai N = 4,763% P = 7,841% dan K = 10,452% sehingga dikatakan indikator K memenuhi syarat SNI 2803:2010 yaitu nilai berada pada angka 8-15%. Sedangkan nilai N dan P tidak memenuhi standar SNI. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang lebih kompleks dan dengan memanfaatkan Insang Ikan Cakalang dengan metode pengomposan yang berbeda.
References
Damanhuri, E. 2010. Diklat Pengolahan Sampah. Tehnik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB): Bandung
Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup, Kota Ternate, 2018. Maluku Utara Dalam 2018.Ternate.
Dony Tiyas Efendi dkk, 2016. Studi Pemanfaatan Limbah Fleshing Ikan Menjadi Kompos Dengan Menggunakan Ulat Kandang. Jurnal Teknik Lingkungan;Volume5, Nomor 2, Halaman 1-6
Efendi S,. 2016. ‘’Pengolahan Biji Cacao’’, Pusat Penelitian Perkebunan Bogor
Hadinata, I. 2008. Membuat Mikroorganisme Lokal.Grafindo Persada, Jakarta.
Djuarnani N, Kristiana dkk. 2010. Cara Cepat Membuat Kompos AgroMedia Pustaka
Kushardiyanto, R. 2010. Teknik Penanganan Ikan Basah-Segar di Kapal, PPI dan Tempat Pengolahan. http/www.scribd.com/doc/34375030 penanganan-penanganan ikan. Diakses tanggal 17 Mei 2013.
Karmakar, S., dkk, 2012. Daur Ulang Berbagai Sampah Organik Yang Tersedia Melalui Vermikomposting, Jurnal Kimia, 9:801-806.
Lafran Habibi, 2009. Pembuatan Pupuk Kompos Dari Limbah Rumah Tangga. Penerbit Titian Ilmu : Bandung.
Mangkoedihardjo, S dan Samudro, G. 2010. Fitoteknologi Terapan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mulyono, 2014.” Membuat Mol dan Kompos dari Sampah Rumah Tangga”. PT. AgoMedia Pustaka : Jakarta.
Nugroho, Panji. 2013. Panduan Membuat Kompos Cair. Jakarta: Pustaka Baru Press.
Purwiningsih, dkk. 2017. Kemampuan Mol (Mikroorganisme Lokal) Pada Proses Pengomposan Pada Lubang Resapan Biopori.Jurnal Kesehatan: Volume 9, Nomor 1, Halaman 1-6
Purwiningsih, 2017. Perbandingan Pengomposan Metode Karung Goni Dengan Pengomposan Di Atas Tanah Pada Sistem Aerobik. Jurnal Kesehatan; Volume 10, Nomor 2, Halaman 1-5
Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengolahan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Peraturan Mentri Pertanian Nomor: 02/Pert/HK.060/2/2006 Tentang Pupuk Organik Dan Pembenahan Tanah
Sahwa 2010, Kualitas Produk Kompos dan Karakteristik Proses Pengomposan sampah Kota Tampa Pemilahan Awal; Volume 11, No 1, Halaman 79-85.
Soemirat, J. 2011. Kesehatan Lingkungan. Revisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sumantri, Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan & Perspektif Islam, Jakarta : Kencana
Suartini 2018, PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH JEROAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Production of Liquid Organic Fertilizer from Offal Waste of Skipjack (Katsuwonus pelamis); Volume 7, No 2, Halaman 70-74.
Suseno, A. 2008. Diktat Penangkapan Hasil Perikanan. Akademi Perikanan, Sidoarjo.
Suprihanti, 2011, Proses Pembuatan Pupuk Cair dari Batang Pohon Pisang, Jurnal Tehnik Kimia, Volume 5, Nomor 2, Halaman 429-433
Supriatna A.S Dkk 2015, Pendeteksi Suhu Dan Kelembaban Pada Proses Pembuatan Pupuk Organik; Vol 13, No 01, Halaman 1-10
Sukandarrumidi. 2009. Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Sundari, T. 2010. Petunjuk Teknik Pengenalan Varietas Unggul dan Teknik Budidaya Ubi Kayu. Balay Penelitian Kacamg-Kacangan dan Umbi-Umbian. Malang. http://www.forclime.org/merang/55-STE-FINAL.pdf. [28 Januari 2016)
SNI 19-7030-2004 Tentang Spesifikasi Kompos Dari Sampah Organik Domestik
Sastrawan, Tsena. Pencemaran Lingkungan. Jakarta : Rineka Cipta. 2014
Widarti 2015, Pengaruh Rasio C/N Bahan Baku Pada Pembuatan Kompos dari Kubis Dan Kulit Pisang Jurnal Integrasi Proses; Vol 5, No 2 (Juni 2015).
World Health organization (2017). Mental disorders fact sheets. World Healt Organization. http://www.who.int/mediacenter/factsheets/fs396/en- Diakses Januari 2018
Yuniwati 2010, OPtimasi Kondisi Proses Pembuatan Kompos Dari Sampah Organik Dengan Cara Fermentasi Menggunakan EM4 Jurnal Teknologi; Volume 5, No 2.
Yuniwati. 2012. Optimasi Kondisi Proses Pembuatan Kompos Dari Sampah Organik Dengan Cara Fermentasi Menggunakan EM4.Jurnal Teknologi. 5(2): 172-181
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Kesehatan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright @2021. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial used, distribution and reproduction in any medium